Rabu, 25 November 2009

hikayat kembara jiwa 2

seminggu yang berlalu bagaikan hujan yang menitis dinihari..datangnya tak mampu di tahan, habisnya tanpa disedari..insan hanyut diselimuti mimpi-mimpi indah, janaan jiwa bergelora, berkecamuk, lemas dalam lautan dunia..hati keliru, buntu, kusut, melawan segala kehendak diri, cita-cita, nafsu..meronta mencari eskapism dari tuntutan dan obligasi sosial dan diri..merencana langkah-langkah masa hadapan yang akhirnya kandas setelah mengerti apakah yang dimaksudkan dengan realiti..

jiwa tulus suci menuruni tangga peradaban mencari jasad yang tengelam dalam dunia hedonis tanpa sempadan..menariknya kembali mencari tuhan lantas turut terhumban, terkapai-kapai mencari tempat berpaut, mencuri nafas mencuci rongga..saat sinar harapan berupa tangan-tangan berlingkar cinta muncul membantu, jasad menerkam, memijak jiwa, rakus menjamah kesucian cinta abadi, membawanya ke dasar yang gelap, hitam..

kusut, kalut..dan jiwa sepi sendiri..

terdengar akan hikayat-hikayat ghaib menusuk telinga, membuat jiwa semakin pasrah akan keberadaannya..termenung, termangu mencari hala tuju, tidak ternampak akan garis penamatnya..jasad kembali bersatu dengan jiwa setelah cintanya dibawa entah kemana, menyesali tindak-tanduk yang dipersetankan..bercangkung di permatang sempadan antara cahaya dan kegelapan, mengenang masa-masa silam yang terang, dan meratapi nikmat kegelapan..

jasad tak boleh terpisah dengan jiwa, seumpama yin dan yang, putih dan hitam..maka mengertilah ruh ini bahawa tempatnya di sini..

permatang pemisah, terlalu kotor di dunia terang, dan terlalu suci di mata kegelapan..

1 ulasan: