Selasa, 9 Mac 2010

malam-malam semakin dingin menggigit..jiwa gelisah ingin melepaskan bara yang tersekat dirongga..bagai melangkah di tengah padang pasir yang hangat di malam yang dingin gelap, gigil di hembus bayu, terpanggang hangatnya pemijak..

langkah demi langkah dalam kegelapan berpandukan kerlipan bintang yang jauh..sesekali terlihat percikan api sayup yang akhirnya padam di telan khayalan, ilusi, fatamorgana..mata meliar mencari pedoman, mana? titik tumpu yang dituju hilang di mana? bagaimana? bagaimana tercampaknya aku di sini? bila? bilakah semua ini akan berhenti? sepintas bagaimana tersedarnya aku bila ia datang? atau terus merobek kewarasan sedikit demi sedikit?

tanah yang hangat terus di lalui, melanggar benih-benih harapan yang menanti hujan dan matahari..hujan pagi membawa seribu erti, ditemani mentari pagi indah berseri, melahirkan sejuta pelangi..

pelangi yang dinanti..saat aku bungkam, tumbang menghadap bumi..

Tiada ulasan:

Catat Ulasan